Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Nama merupakan hal yang penting bagi semua orang, tak terkecuali hal itu juga penting bagi Tuhan. Di dalam Perintah Ketiga dikatakan “Jangan menyebut nama TUHAN dengan sembarangan.” Sebelum kita membahas alasan kita perlu untuk menjaga dan memelihara nama Tuhan secara khusus. Marilah kita melihat di sekitar kita. Kita tidak suka kalau nama kita dijadikan permainan. Kita juga keberatan jika nama orang tua kita dijadikan bahan tertawaan. Jika nama seseorang saja tidak boleh dibuat permainan, apalagi dengan nama TUHAN.

Di dalam perintah ke-3 sudah jelas dinyatakan “Jangan menyebut nama TUHAN dengan sembarangan.” Dalam budaya Israel, nama seringkali dikaitkan dengan pribadi, bukan hanya sekadar sebuah sebutan. Bagi orang Israel, nama bukan hanya “menunjukkan” bahwa si A beda dengan si B dalam hal julukan atau sebutan, tetapi mengungkapkan siapa orang yang menyandang nama tersebut. Konsep tentang nama ini sedikit berbeda dengan konsep tentang nama di beberapa budaya yang lain, termasuk budaya kita. Kita sering menggunakan nama hanya untuk menggambarkan pengharapan. Misalnya: dengan memberi nama Sugiharto, kita berharap dia menjadi orang yang kaya. Hal ini menunjukan bahwa kita mengharapkan anak kita menjadi seperti nama yang ada, yang kita kenakan pada anak-anak kita.

Tapi dalam budaya Israel, nama lebih berbicara tentang pribadi. “Jangan menyebut nama TUHAN dengan sembarangan.” Nama TUHAN bukan hanya julukan, tetapi tentang pribadi Allah. Jangan menganggap remeh pribadi Allah, seperti yang ada di dalam nama Allah. Kalau kita melihat di dalam Alkitab, maka kita akan tahu, nama Allah menunjuk kepada pribadi Allah. Contohnya: El Shaddai, Jehovah Jireh, El Roi; Ini semua adalah istilah-istilah nama-nama Allah di dalam PL dan dalam bahasa Ibrani, yang menunjukkan siapa Allah. “Jehovah Jireh” berarti Allah yang menyediakan. “El Roi” artinya Allah gembala kita. Nama berbicara tentang pribadi.

Mengapa kita tidak boleh menggunakan nama TUHAN dengan sembarangan? Karena nama TUHAN adalah nama yang berkuasa. Di dalam Yeremia 16:21, dikatakan: “Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN.” Hal ini menunjukkan bahwa nama TUHAN adalah nama yang berkuasa. Di tempat lain di dalam Alkitab dikatakan “siapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan” (Yoel 2:32; Kis 2:21; Rm 10:13). Nama Tuhan adalah benteng yang teguh. Nama TUHAN adalah kubu pertahanan. Nama Tuhan adalah yang berkuasa karena itu kita boleh main-main dengan nama itu.

Mengapa nama TUHAN tak bisa dipakai sembarangan? Karena nama itu mulia dan dahsyat. Di dalam Ulangan 28:58 dan Hakim-hakim 13 dikatakan bahwa nama TUHAN itu adalah nama yang dahsyat. Nama TUHAN adalah nama yang luar biasa yang tidak boleh kita permainkan. Nama TUHAN adalah mulia dan dahsyat.

Mengapa nama itu tidak boleh dibuat sembarangan? Karena nama itu besar di antara bangsa-bangsa (Mal 1:11). Ketika bangsa-bangsa lain mendengar nama TUHAN, mereka sudah ketakutan. Ketika Israel masuk ke tanah Kanaan pada zaman Yosua, penduduk Yerikho merasa gentar karena mereka mendengar bahwa bangsa Israel menyembah TUHAN (YHWH), yaitu Allah yang melepaskan mereka dari Mesir. Ketika nama TUHAN disebutkan ada kegentaran di sana. Orang-orang di luar umat Allah pun sudah pernah mengalami dan mereka mengakui bahwa nama TUHAN mulia di antara bangsa-bangsa.

Tuhan tidak mau nama-Nya dianggap remeh. Itu sebabnya kita harus membuat nama itu tetap mulia sebagaimana nama itu memang sudah mulia. Dalam Mazmur 138 dan juga dalam Kitab Wahyu berkali-kali disebutkan bahwa nama TUHAN adalah nama yang layak untuk disembah. Nama TUHAN adalah nama yang begitu mulia sehingga kita harus menghargai dan menghormati nama itu senantiasa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah tahu nama-nama Tuhan di dalam Alkitab? Apakah kita sudah tahu makna dari masing-masing nama itu dan lebih penting: Apakah Saudara mengakui dan menghormati nama-nama itu? Nama TUHAN berbicara tentang pribadi-Nya, karena itu kita tidak boleh sembarangan menggunakan nama TUHAN. Nama TUHAN begitu berkuasa, begitu dahsyat dan mulia, begitu besar di antara bangsa-bangsa. Itulah nama Tuhan kita. Tuhan memberkati kita.