Makna yang pertama adalah kesungguhan hakikat kemanusiaan Yesus. Di dalam Yohanes 1:14 dikatakan “Firman itu telah menjadi manusia…”. Dalam Bahasa Yunani dikatakan Firman itu telah menjadi “daging (Yunani. :Sarx)” dan tinggal di antara kita. Konsep ini sangat penting dikarenakan pada awal kekristenan mulai berkembang -terutama pada abad yang kedua- muncul pemahaman dualisme yang berujung pada pemahaman gnostik yang mengatakan bahwa hal yang bersifat material itu jahat dan hal yang non material atau rohani adalah baik. Ajaran yang bersumber dari Plato ini memiliki pengaruh yang sangat luas pada abad kedua dan seterusnya. Itu sebabnya perlu ditekankan bahwa Yesus bukan manusia jadi-jadian atau menjelma menjadi manusia untuk sementara waktu tanpa melalui proses kelahiran seperti manusia yang lain.

Kelahiran Yesus bukanlah sebuah proses yang “aneh” seperti misalnya muncul dari batu yang terbelah, seperti yang banyak kita temukan di dalam mitologi kuno. Ia lahir dari anak dara Maria untuk menunjukkan kesungguhan-Nya bahwa Ia adalah manusia yang di dalam segala hal sama dengan kita. Dalam kitab Ibrani 2:17 dituliskan: “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.” Yesus adalah manusia yang sejati. Oleh karena itu, kehadiran-Nya di dunia sangat masuk akal jika melalui kelahiran dan itu terwujud melalui kelahiran dari anak dara Maria.

Makna yang kedua adalah menunjukkan keajaiban kelahiran-Nya. Yesus Kristus lahir dari seorang manusia untuk menunjukkan kesungguhan hakikat-Nya. Tetapi jangan lupa, manusia yang melahirkan Yesus adalah anak dara. Peristiwa kelahiran Yesus melalui anak dara ini adalah peristiwa yang pertama dan satu-satunya di sepanjang sejarah umat manusia. Alkitab juga menceritakan kelahiran-kelahiran yang ajaib dari perempuan mandul seperti Sara, Ribka, Hana dan sebagainya. Bahkan Alkitab mencatat kelahiran dari seorang yang telah mati haid. Tiap kali kita melihat ada kelahiran ajaib dari kemandulan maka biasanya yang dilahirkan merupakan tokoh-tokoh yang luar biasa. Sarah melahirkan Ishak, Ribka melahirkan Yakub, Hana melahirkan Samuel dan masih banyak lagi. Pada zaman Yesus Kristus, kelahiran luar biasa juga terjadi saat Yohanes Pembaptis dilahirkan oleh Elizabeth.

Namun, yang membedakan semuanya ini dengan kelahiran Yesus Kristus adalah kelahiran Yesus Kristus tidak melibatkan sperma laki-laki sama sekali. Kelahiran Yesus yang ajaib tidak berasal dari persetubuhan seksual. Kelahiran Yesus benar-benar oleh kuasa Roh Kudus sehingga tidak memerlukan sperma dari laki-laki. Jadi ini adalah kelahiran yang benar-benar ajaib. Dia lahir dari anak dara Maria bukan hanya untuk menunjukkan kesungguhan hakikat kemanusiaan-Nya, tapi juga keajaiban dari kelahiran-Nya.

Makna yang ketiga adalah berkaitan dengan kesetiaan Allah atas janji-Nya. Kelahiran Yesus dari seorang perawan telah disebutkan dalam kitab Kejadian 3:15 ketika TUHAN berkata “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Di dalam periode selanjutnya nubuat ini dipahami sebagai rujukan kepada Mesias seperti yang dituliskan dalam kitab Yesaya 7:14: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Di dalam Matius 1 nubuat ini telah digenapi melalui kelahiran Yesus Kristus. Apa yang telah Allah nubuatkan ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, terus dipelihara oleh Allah melalui keturunan-keturunan ilahi -melalui keturunan Abraham sampai kepada keturunan Daud- hingga nubuat digenapi melalui kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat umat manusia.

“Lahir dari anak dara Maria” menunjukkan kesungguhan hakikat kemanusiaan Yesus Kristus, menunjukkan keajaiban kelahiran-Nya serta menunjukkan kesetiaan Allah pada janji-Nya. Tuhan memberkati.