Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko
Dalam sesi yang lalu kita sudah belajar bahwa Allah tidak membiarkan orang-orang berdosa tanpa harapan. Allah melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka, dan yang dilakukan Allah adalah memilih mereka. Kita juga sudah melihat dua poin penting karakteristik pemilihan Allah. Pertama, dari sisi waktu, Allah memilih sejak kekekalan. Kedua, dari sisi alasan, Allah memilih bukan berdasarkan perbuatan baik kita, tetapi berdasarkan kasih, kedaulatan, hikmat, dan pengertian Allah. Kita mempelajari hal-hal tersebut dari 2Tim 1:9, Rom 8:29-30, dan dari Efesus 1:3-14.
Hari ini kita akan melanjutkan tiga karakteristik yang lain dari pilihan Allah. Karakteristik yang ketiga adalah dilihat dari sisi sarana. Allah merealisasikan pilihan itu melalui penebusan Kristus dan juga melalui pekerjaan Roh Kudus. Di dalam Efesus 1:7 dikatakan: “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” Jadi pilihan Allah direalisasikan melalui penebusan Kristus. Tetapi di ayat berikutnya juga disebutkan, bukan hanya penebusan Kristus, tetapi pekerjaan Roh Kudus di dalam diri orang percaya. Dalam Efesus 1:13-14 dikatakan bahwa Roh Kudus adalah jaminan atau “uang muka”, atau materai bagi kita.
Bagaimana pilihan Allah yang kekal itu, yang berdasarkan kasih, kedaulatan, dan hikmat Allah bisa dirasakan manfaatnya oleh kita? Melalui sarana, yaitu Kristus Yesus yang mati di atas kayu salib untuk mendamaikan kita dengan Bapa, mengampuni dosa-dosa kita dan melalui pekerjaan Roh Kudus di dalam hati kita. Dia-lah yang mempertobatkan kita. Dia-lah yang melembutkan hati kita. Dia-lah yang menjadi materai di dalam hidup kita sehingga kita sampai selama-lamanya dimateraikan menjadi milik Allah. Dari sisi sarana, Allah memakai penebusan Kristus dan pekerjaan Roh Kudus.
Karakteristik keempat dari pilihan Allah bisa dilihat dari sisi kepastian. Pilihan Allah pasti direalisasikan dan tidak mungkin gagal. Rasul Paulus menyatakan: “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Rom 8:29-30).
Dalam Alkitab bahasa Yunani, semua kata kerja tersebut berbentuk lampau. Di dalam perspektif Allah, walaupun kita belum dimuliakan, walaupun beberapa umat pilihan lain belum dipanggil dan dibenarkan, tetapi siapa saja yang sudah dipilih, maka orang itu pasti akan ditentukan, pasti akan dipanggil, pasti akan dibenarkan, dan pasti akan dimuliakan. Dari sisi kepastian, pilihan Allah tidak mungkin gagal. Pilihan Allah pasti akan terlaksana.
Karakteristik yang kelima dari pilihan Allah, bisa dilihat dari sisi tujuan. Apa tujuan Allah memilih kita? Efesus 1:6, 12, dan 14 “. . .supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya (ay. 16). . . .supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya (ay. 12) . . . Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya” (ay. 14). Kata “puji-pujian” dan “memuji Allah”, muncul berkali-kali di dalam Efesus 1:3-14, dan itulah tujuan tertinggi pemilihan Allah, yaitu supaya Allah dipuji.
Jika kita mendapatkan keselamatan berdasarkan perbuatan baik kita, maka kita tidak akan punya alasan untuk memuji Allah. Jika segala sesuatu yang kita miliki, kita dapatkan karena kita berperan atau memiliki andil di dalamnya, maka kita mungkin akan kehilangan alasan atau kekurangan alasan untuk memuji Allah. Sebaliknya jika kita menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa, yang bergantung pada pilihan Allah; maka dengan semua ini pada akhirnya kita punya sejuta alasan untuk memuji Allah.
Kita punya sejuta alasan untuk bersyukur kepada Allah, karena tidak satu pun yang merupakan hasil usaha kita, tetapi murni anugerah Allah, murni pemberian dari Allah. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.
Related posts