Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Hari ini kita akan membahas sebuah pertanyaan yang cukup pelik, yaitu: Apakah orang-orang binasa karena tidak dipilih? Pertanyaan ini wajar untuk dimunculkan, karena kita sudah melihat bahwa Allah memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan hanya orang-orang yang dipilih Allah yang pada akhirnya selamat. Beberapa orang pasti akan memikirkan keadaan sebaliknya: Bagaimana nasib orang-orang yang tidak dipilih Allah? Apakah mereka binasa karena Allah tidak memilih mereka? Jawabannya adalah: Tidak! Mereka binasa bukan karena tidak dipilih oleh Allah, mereka binasa karena mereka adalah orang-orang berdosa.

Alkitab secara eksplisit dan konsisten mengajarkan bahwa semua manusia adalah berdosa. Kita semua mewarisi dosa dari Adam. Adam adalah perwakilan kita, sehingga ketika dia gagal, maka kegagalan dan kesalahan Adam menjadi milik semua umat manusia. Hal ini diajarkan dalam Roma. 5:12-21, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang , dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” Di dalam 1 Korintus 15 juga dijelaskan ada “Adam yang pertama” dan ada “Adam yang terakhir”. Adam yang pertama adalah Adam manusia pertama, dan Adam yang terakhir adalah Kristus. menjelaskan tentang Adam yang Pertama dan Adam yang Terakhir. Di dalam Adam pertama kita mewarisi kematian, di dalam Kristus kita mewarisi kebangkitan. Semua manusia berdosa di dalam Adam, bukan hanya secara status, namun juga naturnya berdosa. Dalam Roma. 3:9-20, dikatakan “semua orang tidak ada yang benar . . . semua orang telah berdosa.” Bahkan Paulus dengan mengutip dari Mazmur mengatakan bahwa natur manusia telah mengalami kerusakan; lidahnya, mulut, kaki, tangan, kerongkongan mereka cepat untuk berbuat dosa.

Rasul Paulus di dalam Efesus 4:17-19, juga berbicara tentang orang-orang yang tidak mengenal Allah, yang pikirannya yang sia-sia, degil hatinya, dan telah tumpul perasaannya. Dalam 2 Korintus. 4:3-4, Paulus berkata “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” Ayat-ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa penyebab orang-orang tidak mempercayai Injil dan pada akhirnya tidak diselamatkan bukanlah karena mereka tidak dipilih, tetapi karena mereka adalah orang-orang yang telah dibutakan matanya oleh Iblis. Jadi selain manusia berdosa, dikalahkan oleh natur mereka yang berdosa, mereka juga dikendalikan oleh Iblis. Ini merupakan kombinasi maut yang mengerikan: natur manusia yang berdosa dan dikendalikan Iblis. Tidak mungkin ada orang berdosa yang mampu mempercayai Injil dan mempercayakan kehidupan mereka kepada Yesus Kristus.

Semua manusia adalah orang berdosa. Jika Allah tidak melakukan apapun dan tidak memilih siapapun, maka semua manusia pasti akan berujung pada kebinasaan. Kita bisa menarik kesimpulan di sini: Orang-orang binasa bukan karena tidak dipilih oleh Allah, tetapi karena memang dari naturnya mereka adalah orang-orang yang berdosa. Untuk memperjelasnya, kita bisa menggunakan Ilustrasi berikut ini. Di sebuah desa ada sepuluh keluarga yang miskin. Kemudian seorang pengusaha kaya datang dan berbaik hati menolong tiga keluarga dari sepuluh keluarga ini. Tiga keluarga tersebut diberikan modal, strategi yang jitu, dan beasiswa untuk anak-anaknya. Tidak lama kemudian, tiga keluarga ini berhasil dan menjadi kaya raya, sedangkan tujuh keluarga lain masih tetap miskin. Ada dua pertanyaan dalam ilustrasi ini. Pertama, mengapa tiga keluarga ini menjadi kaya raya? Tentu saja karena mendapat pertolongan dari pengusaha tersebut. Lalu pertanyaan kedua, mengapa tujuh keluarga ini tetap miskin? Jawabannya, bukan karena mereka tidak ditolong si penguasa, tetapi karena mereka dari awalnya memang sudah miskin. Mereka miskin bukan karena tidak ditolong; mereka miskin karena dari awalnya mereka sudah miskin.

Begitu pula dengan orang-orang berdosa. Jika Allah tidak melakukan apapun maka mereka semua akan binasa. Di antara mereka, Allah dalam kemurahan, kedaulatan dan hikmat-Nya memilih sebagian orang untuk diselamatkan, sehingga orang-orang ini bisa dikatakan menerima anugerah Allah. Tetapi terhadap sebagian lainnya –Allah dalam hikmat dan kedaulatan-Nya yang tidak terpikirkan oleh kita– membiarkan mereka di dalam keberdosaan mereka. Mereka bisa dikatakan menerima keadilan Allah, karena semua orang yang berdosa memang layak untuk dihukum. Dari sini mari kita mensyukuri keselamatan kita dengan konsep yang benar. Kita diselamatkan karena anugerah dan dan tanpa anugerah tidak mungkin kita diselamatkan. Kiranya doktrin ini menghibur dan menguatkan kita. Tuhan memberkati. Amin.