Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Kita telah membahas berbagai aspek keselamatan pandangan Kristen. Hari ini kita akan membahas pertanyaan: Apakah keunikan doktrin keselamatan menurut Alkitab? Ada banyak keunikan kekristenan dalam hal keselamatan jika dibandingkan agama atau ajaran lain. Tetapi hari ini kita akan melihat tiga keunikan doktrin keselamatan:

Keunikan pertama, penekanannya adalah pada kasih karunia Allah. Jika kita membaca Alkitab dengan teliti, maka kita akan menemukan pengajaran yang terus berulang tentang keselamatan yang adalah anugerah Allah. Misalnya dalam Efesus 2:8-9, Paulus mengulang dua kali bahwa keselamatan bukan hasil usaha kita atau perbuatan kita, tetapi kasih karunia Allah. Jadi kita diselamatkan karena Allah. Bukan kita yang mencari Allah, tetapi Allah yang mencari kita. Bukan kita yang memilih Allah, tetapi Allah yang memilih kita. Bukan kita yang menemukan Allah, tetapi Allah yang menemukan kita. Bukan kita yang mengasihi Allah, tetapi Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita. Bahkan jika kita bisa menaati Allah, itu pun adalah anugerah Allah.

Dalam Filipi 2:12-13, Paulus mengatakan kepada jemaat di Filipi, “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar . . . karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Kita bisa diselamatkan karena anugerah. Kita bisa mengisi keselamatan kita dengan ketaatan kita, itu juga karena anugerah Tuhan.

Keunikan kedua, posisi perbuatan baik di dalam keselamatan. Mungkin kita sering mendengar bahwa semua agama mengajarkan perbuatan yang baik. Ya, memang sebagian besar agama mengajarkan perbuatan yang baik. Tetapi konsep perbuatan baik masing-masing agama berbeda. Kekristenan tampak begitu berbeda jika dibandingkan dengan ajaran-ajaran yang lain. Ajaran-ajaran yang lain pada umumnya menganggap keselamatan sebagai syarat atau sarana untuk mendapatkan keselamatan. Kalau kita ingin mendapat keselamatan maka kita harus berbuat baik. Apapun bentuk keselamatan yang dipikirkan agama-agama itu, tetap prinsipnya adalah jika mau sampai pada point yang disebut ‘keselamatan’, kita harus melakukan perbuatan baik. Jadi perbuatan baik merupakan syarat atau sarana untuk mencapai keselamatan.

Tetapi di dalam Alkitab terjadi kebalikannya. Perbuatan baik bukan sarana atau syarat keselamatan, tetapi bukti bahwa kita sudah diselamatkan. Perbuatan baik merupakan ucapan syukur kita karena kita sudah diselamatkan secara anugerah. Perbuatan baik merupakan wujud bahwa kita sudah berada di dalam keselamatan. Perbuatan baik justru merupakan tujuan Allah memberikan keselamatan. Misalnya dalam Efesus 2:10 dikatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Jadi kita telah diciptakan secara baru dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik itu sudah disiapkan Allah sebelumnya, tetapi kita tidak akan bisa melakukan perbuatan baik itu, jikalau kita tidak diselamatkan di dalam Yesus Kristus.

Keunikan ketiga adalah kepastian keselamatan. Agama-agama lain mengajarkan bahwa perbuatan baik adalah syarat keselamatan sehingga kepastian keselamatan itu bergantung pada usaha manusia. Karena bergantung pada usaha manusia, maka tidak ada yang bersifat pasti. Ini berbeda dengan konsep keselamatan di dalam Alkitab. Berkali-kali Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan kita bersifat pasti, sudah tetapi belum (already but not yet). Kita sudah menerima keselamatan itu tetapi kita akan menikmati sepenuhnya nanti pada saat Yesus Kristus datang kedua kali.

Di dalam Efesus 1:13-14, dikatakan “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.” Jadi kita bukan hanya diselamatkan dan menjadi milik Allah, tetapi kita juga diberikan meterai, tanda bahwa kita milik Allah. Kita juga diberikan jaminan sampai nanti memperoleh seluruhnya, yaitu Roh Kudus yang ada di dalam diri kita.

Dalam 1 Petrus 1:5, dikatakan “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”. Dengan kata lain kita yang sudah diselamatkan, kita dipelihara oleh Allah sampai kita nanti memperoleh seluruhnya. Jadi kita aman di dalam tangan Allah. Kepastian keselamatan kita bukan ditentukan oleh kita, tetapi Allah yang selalu bekerja dalam hidup kita dan memampukan kita untuk menyenangkan hati-Nya. Tuhan memberkati. Amin