Oleh: Yakub Tri Handoko
Hari ini kita masih melanjutkan tentang bukti-bukti dari Alkitab bahwa Yesus Kristus benar-benar adalah Allah. Kita akan berfokus pada sifat-sifat keilahian yang dimiliki oleh Yesus Kristus. Kita yakin bahwa Dia adalah Allah karena Dia memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah. Apa saja sifat-sifat itu?
Pertama, Kekekalan. Manusia memang kekal, tetapi kekekalan manusia ada permulaannya dan tidak ada akhirnya. Namun kekekalan Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Itulah yang dikenakan Alkitab kepada Yesus Kristus. Contoh yang paling jelas misalnya di dalam Yohanes 8:58, pada saat Tuhan Yesus mengatakan “sebelum Abraham ada, Aku sudah ada”. Di dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai di sana jauh lebih jelas, yaitu “sebelum Abraham menjadi, Aku terus menerus ada”. Bukan hanya Yesus Kristus sudah ada sebelum Abraham, tetapi Dia terus menerus ada sebelum Abraham jadi atau dilahirkan. Tidak heran perkataan ini dipandang oleh orang-orang Yahudi sebagai bentuk penghujatan, karena mereka langsung menangkap betapa eksplisitnya Yesus mengklaim diri-Nya sebagai Allah melalui pernyataan ini. Di dalam Yohanes 1:1-2 kita tahu bahwa: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Inilah sifat yang pertama, yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, yaitu Dia bersifat kekal.
Kedua, Mahatahu. Di dalam Yohanes 2:23-25 dikatakan bahwa selama perayaan Paskah di Yerusalem, Yesus melakukan begitu banyak mujizat yang membuat banyak orang percaya kepada-Nya. Tetapi yang luar biasa adalah walaupun mereka percaya kepada-Nya, Ia tidak memercayakan diri kepada mereka. Sungguh situasi yang sangat ironis sekali. Ada banyak orang yang memercayakan diri kepada Yesus Kristus, tetapi Ia tidak mau memercayakan diri kepada mereka. Mengapa? Karena Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus mengenal hati setiap manusia. Tidak ada orang yang perlu memberi kesaksian tentang hati manusia. Dengan kata lain, Tuhan Yesus mengetahui setiap motivasi orang. Tuhan Yesus bisa tahu satu demi satu bahwa motivasi mereka mengikut Dia bukanlah motivasi yang benar. Tuhan Yesus tidak memerlukan kesaksian dari orang lain. Di dalam Roma 2:16 juga dikatakan bahwa Yesus Kristus nanti akan menghakimi semua orang di akhir zaman. Bahkan di sana ada keterangan: hal-hal yang tersembunyi di dalam diri manusia pun turut dihakimi oleh Yesus Kristus. Artinya, apa yang dihakimi oleh Yesus bukan hanya tindakan manusia, tetapi maksud di dalam hati dan juga pikiran manusia dihakimi oleh Yesus Kristus. Dia tidak mungkin bisa menjadi hakim yang adil yang bisa mengadili manusia jikalau Dia sendiri tidak Mahatahu.
Ketiga, Mahahadir. Di dalam Matius 18:20 Tuhan Yesus berjanji bahwa “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Jadi ketika dua-tiga orang berkumpul dalam nama Yesus Yesus, maka Ia hadir di sana. Nah, kita bisa bayangkan berapa banyak orang Kristen tersebar di seluruh dunia, di semua tempat. Ketika mereka masing-masing berdoa dan Tuhan Yesus memenuhi janji-Nya, maka itu mengharuskan Dia untuk Mahahadir. Dia tidak bisa membuat janji untuk hadir di satu tempat lalu tidak bisa hadir di tempat yang lain. Janji-Nya tidak mungkin terpenuhi kalau Dia tidak Mahahadir. Juga di dalam Matius 28:20 kita tahu Tuhan Yesus memberikan janji bahwa murid-murid yang diutus pergi memberitakan Injil kepada segala bangsa dan memuridkan mereka, maka Tuhan Yesus menutup dengan sebuah janji “ketahuilah Aku menyertai kamu sampai kesudahan zaman.” Di manapun para murid memberitakan Injil, tidak peduli kapan dan di mana, Yesus akan hadir untuk menyertai mereka. Ini mewajibkan Dia untuk Mahahadir, untuk memenuhi janji itu. Jika Dia tidak Mahahadir maka janji itu akan menjadi janji yang kosong dan tidak layak untuk dipercayai.
Keempat, Mahakuasa. Tuhan Yesus sering membuat mujizat. Ada mujizat-mujizat yang luar biasa, misalnya ketika Dia membangkitkan orang mati seperti Lazarus yang sudah mati empat hari. Saya akan menyoroti secara khusus tentang kebangkitan Yesus Kristus sendiri. Di dalam Yohanes 2:19 Tuhan Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Bait Allah yang dimaksudkan-Nya adalah tubuh-Nya sendiri. Dengan kata lain, Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa kalau pun Dia mati, dalam tiga hari Dia akan bangkit kembali. Orang-orang Yahudi akan menghukum mati Tuhan Yesus di kayu salib, tetapi dalam tiga hari Ia akan bangkit kembali. Di dalam Yohanes 10:18 Tuhan Yesus mengatakan, “Aku berkuasa untuk memberikan nyawa-Ku dan Aku juga berkuasa untuk mengambilnya kembali.” Yesus Kristus bukan cuma membangkitkan orang lain yang mati, tetapi Dia juga membangkitkan diri-Nya sendiri yang mati. Itu menunjukkan kemahakuasaan-Nya.
Dia Kekal, Dia mahahadir, Dia Mahatahu, dan Dia Mahakuasa. Inilah yang meyakinkan kita bahwa Dia sungguh-sungguh Allah bagi kita. Tuhan Yesus memberkati!
Related posts