Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Hari ini kita akan membahas sebuah pertanyaan: Sebagai Penebus, jabatan-jabatan apa saja yang diemban oleh Yesus dan dilakukan-Nya bagi kita? Secara tradisional jabatan-jabatan ini dibagi menjadi tiga, yaitu: sebagai Nabi, sebagai Imam, dan sebagai Raja. Sebagai Penebus, Kristus sekaligus menunaikan tiga tugas tadi: Nabi, Imam dan Raja. Mari kita melihat satu persatu apa yang dimaksud dengan masing-masing jabatan tersebut.

Jabatan sebagai Nabi. Tuhan Yesus mengemban jabatan Nabi berarti bahwa Dia adalah Penebus yang menyatakan siapa Allah dan apa kehendak Allah bagi kita. Ayat yang paling terkenal tentang hal ini ada di dalam Yohanes 1:18 “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” Ada banyak orang pernah berhubungan dan berinteraksi dengan Tuhan melalui cara-cara yang ajaib, tetapi tidak ada yang pernah melihat Allah muka dengan muka, sebagaimana Pribadi Kedua di dalam Tritunggal, yaitu Tuhan kita Yesus. Ia berkata kepada murid-murid-Nya “ . . .Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa . . .” (Yoh. 14:9).

Tuhan Yesus bukan hanya menyatakan siapa Bapa, tetapi Dia juga menyatakan apa kehendak Bapa bagi kita. Di dalam Yohanes 15:15 Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Seorang hamba tidak mengetahui kehendak tuannya secara lengkap. Tugasnya hanya melakukan perintah tuannya saja. Tidak demikian dengan Tuhan Yesus, sebagai sahabat Dia memberi tahu lebih banyak hal kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus menyatakan siapa Allah dan Dia juga menyatakan apa kehendak Allah bagi kita. Itulah tugas-Nya sebagai seorang nabi dan ini selaras dengan tugas para nabi di dalam Perjanjian Lama. Para nabi di Perjanjian Lama merupakan penyambung lidah Allah. Mereka memberitahu umat Allah: siapa Allah dan apa yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya.

Jabatan sebagai Imam. Dalam jabatannnya sebagai Imam, Tuhan Yesus mempersembahkan kurban kepada Allah dan berdoa untuk umat-Nya. Di dalam Ibrani 9:28 dikatakan: “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” Tuhan Yesus berbeda dengan para imam di Perjanjian Lama. Mereka harus mempersembahkan kurban berkali-kali dan harus mempersembahkan kurban untuk dirinya sendiri karena mereka juga adalah orang yang berdosa. Tuhan Yesus tidak perlu mempersembahkan kurban untuk diri-Nya sendiri dan Dia tidak perlu melakukan kurban berkali-kali, karena kurban-Nya sempurna. Dia membawa hidup-Nya sendiri sebagai kurban kepada Allah. Efesus 5:2 juga mengatakan hal yang sama bahwa kurban Kristus adalah bau yang harum di hadapan Allah.

Sebagai Imam, Tuhan Yesus bukan hanya mempersembahkan kurban bagi kita, tetapi Dia juga berdoa syafaat bagi kita. Yohanes 17 berisi doa Tuhan Yesus untuk para pengikut-Nya. Kemudian di dalam Roma 8:34 dikatakan bahwa Kristus Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah, yang menjadi Pembela bagi kita. Bahasa Indonesia menerjemahkannya dengan kata “Pembela”, tetapi semua terjemahan bahasa Inggris dengan tepat menerjemahkannya “Pendoa Syafaat” Sama seperti para imam di Perjanjian Lama yang mempersembahkan kurban untuk menjadi mediator antara umat dengan Allah; demikian pula Kristus membawa kurban yaitu diri-Nya sendiri. Dia menjadi mediator satu-satunya untuk membawa kita kepada Allah. Sebagaimana para imam memimpin doa-doa dan berdoa khusus untuk bangsa pilihan, demikian pula dengan Kristus yang berdoa syafaat terus menerus bagi kita.

Jabatan sebagai Raja. Sebagai raja, Kristus berkuasa dan memerintah segala sesuatu. Kristus memerintah atas segala sesuatu dan Kristus berkuasa atas segala sesuatu. Salah satu teks PL yang terkenal di dalam Perjanjian Lama dan sering dikutip di dalam Perjanjian Baru adalah Mazmur 110:1. Di dalam Mazmur itu Daud mengatakan sesuatu yang mungkin bagi orang Yahudi sangat membingungkan: “Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Jadi ada TUHAN (YHWH), tetapi juga ada pribadi lain yaitu yang disebut Daud sebagai “tuan” yang duduk di sebelah kanan. Ini berbicara tentang Mesias yang ilahi dan berbagi kekuasaan dengan YHWH. Ini bicara tentang Mesias yang berbagi kekuasaan dengan dengan YHWH. Di dalam 1 Korintus 15: 25-26 dikatakan bahwa Kristus harus menjadi Raja sampai segala sesuatu ditaklukkan di bawah kaki-Nya. Kristus memerintah dan berkuasa atas segala sesuatu sebagai raja.

Tiga jabatan inilah yang menghibur kita. Dia adalah Nabi, Dia adalah Imam dan Dia adalah Raja bagi kita. Tuhan memberkati kita.