Pdt. Adrianus Harjanto

1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain
1:4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.

Saya seringkali menghubungi baik melalui via telepon atau WA kepada pemuda pemudi yang sudah pindah, baik pindah sementara karena kuliah ataupun menetap di luar Bali. Apakah mereka masih rajin beribadah Minggu? Rata-rata menjawab bahwa mereka masih rajin beribadah. Apakah mereka masih rajin membaca Alkitab? Jawabnya “hehe. . . jarang Mushi, tidak sempat sibuk sekali, kalau doa sih masih rajin Mushi, sehari masih 5-6 kali berdoa, pagi, malam dan tergantung makannya”. Saya mendengar atau membaca WA tersebut cuma senyum senyum sedih. Lalu saya tanya lagi, siapa gembala gerejanya. Ternyata Ada banyak yang tidak tahu .?

Ada lagi saya tanya kepada seorang pemuda yang sudah beberapa tahun ibadah di satu gereja, karena kuliah. Siapa Gembalanya? Dia tidak tahu. Siapa nama hamba Tuhan yang dia kenal baik? Dia menjawab, “Tidak ada, mau coba kenal pun susah, aku tidak respek !” Lalu pemuda ini menjalani hari hari yang galau tanpa penggembalaan gereja.

Berbicara mengenai penggembalaan gereja menjadi tidak jelas pada masa kini. Bagaimana penggembalaan gereja di dalam Alkitab? Di dalam Perjanjian Lama ada Mazmur terkenal, Mazmur 23, Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku.

Yang ke dua adalah dalam Yehezkiel 34: Tuhan, Gembala yang baik melawan gembala gembala yang jahat. Tuhan menegur pemimpin pemimpin agama yang tidak menjadi gembala yang baik. Ayat 15-16 memberikan definisi Tuhan gembala yang baik “Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.”

Tuhan Yesus lah dalam Yohanes 10:11,  “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya.”  Inilah yang Tuhan tugaskan kepada Timotius untuk menjadi seorang Gembala bagi jemaat Efesus.Melalui rasul Paulus, Tuhan menugaskan Timotius tetap tinggal di Efesus, karena setelah 11 tahun jemaat Efesus berdiri ada permasalahan terjadi dan perlu digembalakan.

Dalam ayat yang ke-3 kita melihat permasalahan yang terjadi dalam gereja di Efesus. Mulai ada pengajaran Injil yang lain, dan hidup yang tidak sesuai dengan iman dan karakter Kristus. Gereja Efesus perlu digembalakan, dan Tuhan memilih Timotius. Apa yang menjadi permasalahan di Efesus juga menjadi masalah gereja gereja pada saat ini.

Gereja kehilangan kuasa dan kemampuan untuk mendidik dan mengajarkan kebenaran Injil yang sejati. Gereja bertumbuh karena menjadi pemuas telinga telinga yang senang hal hal yang baik. Tidak ada lagi peneguran akan kehidupan yang berdosa kepada Tuhan.

2 Tim 3:1-5; yang menubuatkan kehidupan kondisi dunia dan gereja di akhir jaman.

Selama sebulan ini saya merenung kondisi gereja gereja di dalam terang Firman Tuhan. Saya tahu gereja sudah kehilangan peran dalam penggembalaan gereja. Melalui kondisi Covid 19 ini saya mengajak kita merindukan untuk memiliki sebuah gereja yang direncanakan oleh Tuhan Yesus.

Matius 16: 18 “Aku akan mendirikan Jemaat-Ku dan alam maut tidak akan mengusainya”.

Kristus sudah mati bagi gereja-Nya, yang adalah umat pilihan-Nya, saudara dan saya. Allah memilih pemimpin pemimpin gereja untuk memimpin dan menggembalakannya. Mari kita merindukan gereja yang setia pada Firman Tuhan dan memuliakan Kristus.Mari kita memberikan injil keselamatan dan hidup sesuai Injil Allah dalam Alkitab dan bukan Injil yang lain.

Mari kita membangun sebuah jemaat yang hidup berdasarkan keselamatan berdasarkan iman yang dianugerahkan Allah yang hidup dan hidup dalam kekudusan karena Allah yang beranugerah adalah juga Allah yang kudus, adil dan berdaulat.

Tanpa kekudusan penyembahan hanyalah hiburan. Salib adalah karya dan kemenangan kekudusan Allah. Sudah saatnya dalam anugerah Tuhan Yesus Kristus kita membangun gereja seperti yang Tuhan Yesus inginkan. Amin.