Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Dalam sesi sebelumnya kita telah membahas dua alasan pentingnya keanggotaan dalam gereja lokal. Mengapa sangat penting bagi kita untuk melibatkan diri atau meleburkan diri bersama orang percaya lainnya di dalam sebuah komunitas gereja lokal? Hari ini saya akan menambahkan tiga alasan:

Alasan ketiga, karena persekutuan bersama di dalam gereja lokal menyediakan bagi kita pertumbuhan rohani yang seimbang. Di dalam Efesus 4:11-13 dikatakan bahwa Tuhan Yesus memberikan karunia-karunia rohani kepada para rasul, nabi, pengajar, gembala, pemberita injil, supaya mereka memperlengkapi seluruh tubuh Kristus/orang percaya, supaya orang percaya dapat saling melayani satu dengan yang lain. Oleh karena setiap orang dipercayakan karunia yang berbeda-beda, maka pada saat karunia-karunia itu digunakan bersama-sama untuk kepentingan bersama, maka masing-masing orang akan dibangun secara lebih utuh. Kita mendapatkan kelebihan dari satu karunia yang dimiliki orang lain sehingga perbedaan dan keragamaan karunia itu menjadi sumber kekayaan bagi kita. Setiap kita bisa diperlengkapi dan ditumbuhkan secara lebih utuh. Itu adalah alasan ketiga mengapa keanggotaan di dalam gereja lokal adalah sesuatu yang penting, yaitu agar kita bisa mengalami pertumbuhan yang lebih utuh.

Alasan keempat, karena persekutuan bersama di dalam gereja lokal menyediakan pemeliharaan dan bimbingan rohani. Hal ini terutama terjadi dari rohaniwan kepada jemaat. Tatkala jemaat bergereja secara tetap di sebuah gereja lokal, maka para rohaniwan akan mengawasi dan melindungi mereka secara rohani. Itulah yang dikatakan oleh Paulus di dalam Kisah Para Rasul 20, dimana ia mengumpulkan para penatua jemaat Efesus di Miletus. Di sana Paulus menyerahkan kawanan domba itu kepada para penatua untuk ditilik, diawasi dan dijaga. Senada dengan hal tersebut, di dalam Ibrani 13:17 penulis Ibrani menasihati penerima surat Ibrani agar tunduk dan taat kepada para pemimpin rohani mereka, karena para pemimpin rohani itulah yang berjaga-jaga atas jiwa kita. Mereka memelihara serta melindungi kita secara rohani. Jadi, ketika kita beribadah di satu tempat tertentu dan menjadi anggota jemaat gereja tertentu, maka rohaniwan di tempat itu yang akan memelihara kita dan mendoakan kita serta memantau kita, sehingga pertumbuhan rohani dapat dijaga dan dipelihara.

Kelima, persekutuan bersama di dalam gereja lokal menyediakan perubahan karakter dan sarana untuk mengasah karakter kita. Di dalam Amsal 27:17 dikatakan, “besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya.” Ketika kita berkumpul bersama di dalam sebuah gereja lokal dan melayani bersama di dalam sebuah gereja lokal, maka tidak terhindarkan adanya interaksi dengan orang lain. Di dalam interaksi itu juga tidak bisa terhindarkan adanya gesekan-gesekan. Tetapi gesekan- gesekan itu akan mengasah dan membuat karakter kita menjadi lebih baik. Kita belajar untuk mengerti kelemahan orang lain. Kita belajar untuk memahami orang lain. Kita dapat melihat sesuatu bukan hanya dari perspektif kita, tetapi juga perspektif orang lain. Kita belajar untuk merendahkan diri kita, belajar untuk berkumpul dengan orang-orang yang berbeda cara bicara, cara berpikir dan semua perbedaan-perbedaan yang lain. Kita berusaha untuk memahami mereka dan berusaha untuk mempertahankan kasih. Kita belajar untuk mengetahui bahwa kesatuan itu bukan keseragaman. Ini semua berguna untuk pembangunan karakter kita. Karakter kita menjadi lebih dewasa, karena kita bersentuhan dengan banyak orang.

Ketika kita menolak berkumpul dengan orang-orang percaya lain di sebuah gereja lokal, maka kita telah kehilangan manfaat dan tanggung jawab rohani yg besar. Jika kita memilih hanya di rumah saja membaca Alkitab dan berdoa, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang yang hanya beribadah melalui Internet dan tidak mau berkumpul dengan orang-orang lain di satu gereja tertentu secara rutin, maka kita tidak akan mendapatkan banyak manfaat rohani di sana.

Semua ini mengajarkan kepada kita tentang perlunya membangun dan menjalin persekutuan yang lebih nyata dan lebih erat antar orang percaya di sebuah gereja lokal. Kiranya melalui persekutuan itu kita dibangun secara utuh, diawasi secara rohani, dan karakter kita semakin diasah menjadi seperti Kristus.

Kiranya Tuhan Yesus memberkati! Amin!