Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko

Hari ini kita akan belajar sebuah pertanyaan, yang jawabannya sekaligus menerangkan tentang keunikan Teologi Reformed, yaitu:  Apa yang dimaksud dengan ketetapan (foreordination) Allah?  Kita bisa menjelaskan demikian: Ketetapan-ketetapan Allah adalah rencana Allah yang kekal, yang diputuskan Allah berdasarkan kehendak-Nya yang bebas, untuk kemuliaan-Nya, mencakup segala sesuatu, dan tidak mungkin gagal/pasti terwujud.

Allah memiliki rencana sejak kekekalan.  Di dalam Efesus 1: 4-5 dinyatakan bahwa keselamatan kita di dalam Kristus Yesus sudah ditetapkan Allah sebelum dunia dijadikan.  Di dalam 2 Timotius 1:9 juga dikatakan bahwa kita dipilih sebelum dunia dijadikan.  Jadi Allah di dalam kekekalan sudah merencanakan segala sesuatu.  Dia bukan Allah yang bekerja berdasarkan insting; Dia bukan Allah yang bekerja mencoba-coba; tetapi semua Dia tetapkan dari kekekalan.

Bukan hanya menetapkan dari kekekalan,  Allah menetapkan itu berdasarkan kehendak-Nya yang bebas.  Allah tidak terikat oleh segala sesuatu di luar diri-Nya, karena di dalam kekekalan cuma ada diri Allah.  Jadi Allah berdasarkan kehendak-Nya yang bebas menetapkan segala sesuatu.  Dalam Efesus 1:5 dan 11 dikatakan bahwa Allah memilih kita berdasarkan kehendak-Nya yang bebas.  Allah mengerjakan di dalam segala sesuatu menurut kehendak-Nya yang bebas pula.  Di dalam Roma 11:33-35, Rasul Paulus mengatakan: “siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?” Jelas tidak ada yang bisa memberi nasihat kepada Allah, karena Dia menetapkan segala sesuatu berdasarkan kehendak-Nya sendiri yang bebas.

Bukan hanya kekal, bukan hanya ditetapkan berdasarkan kehendak-Nya sendiri; tetapi ketetapan Allah itu juga dimaksudkan untuk kemuliaan Allah.  Di dalam Wahyu 4 ada puji-pujian yang indah di sana, dikatakan bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya.  Segala sesuatu ada dan diciptakan untuk puji-pujian kepada Allah.  Ini sebuah contoh di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang direncanakan Allah, segala sesuatu yang ditetapkan dan dilakukan Allah adalah untuk kemuliaan Allah sendiri.

Bukan hanya kekal, bukan hanya ditetapkan berdasarkan kehendak-Nya yang bebas, bukan hanya untuk kemuliaan-Nya; tetapi juga ketetapan Allah itu mencakup segala sesuatu.  Tidak ada satupun di dunia ini yang terjadi tanpa Allah menetapkan-Nya.  Di dalam Efesus 1:11 sekali lagi dikatakan, bahwa Allah bekerja di dalam segala sesuatu menurut kehendak-Nya yang bebas.  Jadi Allah menetapkan segala sesuatu.  Tidak ada satupun di dunia ini yang terjadi di luar kendali Allah.  Bahkan Tuhan Yesus mengatakan di Matius 10, rambut di kepala kita itu juga ditetapkan oleh Allah.   Meskipun burung pipit dianggap sepele atau tidak penting oleh banyak orang, tetapi jatuh atau tidak jatuhnya seekor burung ditentukan oleh ketetapan Bapa yang di sorga.

Terakhir, ketetapan Allah itu juga pasti terwujud.  Ketika Allah menetapkan sesuatu, merencanakan sesuatu sejak kekekalan, berdasarkan kehendak-Nya yang bebas, untuk kemuliaan-Nya, dan mencakup segala sesuatu, maka semua yang Dia ciptakan, tetapkan, dan rencanakan pasti akan terwujud.  Ayub mengakui hal ini setelah pergumulannya selesai: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”(Ayub 42:2).  Dalam Yesaya 14 juga diajarkan bahwa Allah menetapkan segala sesuatu dari awal sampai akhir.  Apa yang direncanakan Allah, itu akan ada terus menerus.  Apa yang ditetapkan berdasarkan kehendak isi hati Allah, itu akan terus ada dari satu generasi ke generasi yang lain.  Allah bukan hanya bisa merencanakan, tetapi Dia terlibat di dalamnya untuk memastikan bahwa segala yang Dia tetapkan akan menjadi kenyataan.  TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: “Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana (Yes 14:24)

Ketetapan Allah adalah doktrin yang menggambarkan keunikan Teologi Reformed, bahwa Allah kita menetapkan segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya, berdasarkan kehendak-Nya yang bebas, dan itu tidak mungkin bisa batal.  Allah kita adalah Allah yang luar biasa, dan doktrin ini seharusnya menghibur kita.  Apapun yang terjadi dalam hidup kita, masa lalu kita, masa kini, masa yang akan datang; kita tidak perlu menyalahkan orang lain, kita tidak perlu kuatir, kita tidak perlu meratapi hidup kita, karena kita tahu tidak ada satupun yang terjadi di luar kendali Allah.  Kiranya Tuhan memberkati dan menghiburkan kita.